Laboratorium Microteaching

Laboratorium Micro Teaching PLS  merupakan sarana untuk mengembangkan tiga dimensi kompetensi mengajar yaitu (1) performance skill, (2) cognitive processes, dan (3) affective learning. Performance skill menekankan pada upaya peningkatan keterampilan mahasiswa praktikan untuk dapat mengelola setting belajar dengan efektif lewat penguasaan keterampilan mengajar. Cognitive process menekankan pada pengembangan kemampuan kognitif dalam berbagai tatarannya, sedangkan affective learning lebih meningkatkan pada peningkatan kepekaan rasa yang tercermin melalui sikap seorang pendidik nonformal. Ketiga dimensi tersebut dilatihkan pada mahasiswa praktikan pada saat mengikuti Matakuliah Micro Teaching (Praktik Pengalaman Lapangan I) di kampus.

Jenis kegiatan

Praktik penyuluhan, praktik instruktur pelatihan, praktik tutor kesetaraan/keaksaraaan, praktik pengajar paud nonformal

Fasilitas

NoNama barangJumlah
1Ruangan praktik1
2Ruangan observasi2
3Sound system2 paket

Fungsi laboratorium

  • Fungsi Instruksional: Laboratorium Microteaching berfungsi menyediakan fasilitas praktik/latihan bagi calon tenaga pendidik nonformal untuk berlatih dan/atau memperbaiki dan meningkatkan keterampilan pembelajaran, yang pada hakikatnya merupakan latihan penerapan pengetahuan metode dan teknik mengajar dipelajari secara teoritik;
  • Fungsi Pembinaan: Laboratorium Microteaching menyediakan kemudahan untuk membina keterampilan dan mengembangkan keterampilan-keterampilan khusus tentang teknik-teknik mengajar pada pendidikan nonformal
  • Fungsi Diagnostik: Laboratorium Microteaching menyediakan fasilitas dan kondisi spesifik untuk membimbing calon pendidik nonformal yang mengalami kesulitan melaksanakan keterampilan-keterampilan tertentu dalam proses belajar mengajar;
  • Fungsi Integralistik: Pengajaran/pelatihan melalui kegiatan microteaching merupakan bagian integral Program Pengalaman Lapangan (PPL)
  • Supervisi: Laboratorium Microteaching juga dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan mengajar, sehingga pada gilirannya mahasiswa lebih mampu memberikan bimbingan profesional kepada penyelenggara, praktisi atau pendidik nonformal.
  • Fungsi Eksperimental, Keberadaan laboratorium dan kegiatan microteaching sendiri berfungsi sebagai bahan kajian untuk kegiatan penelitian.